Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman Gelar FGD, Ini Kata Sekda Sintang

Masyarakat Transmigrasi Rayakan Hari Transmigrasi, Bupati Sintang Hadir di Desa Rarai Sungai Tebelian
19/11/2023
Kominfo Sintang Latih Staf OPD Agar Bisa Menulis Berita Publikasi Kegiatan
22/11/2023

Sintang-www.beritasintang.com-Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Kartiyus membuka acara dialog dan diskusi public (conduct hearing) kegiatan sanitasi, air bersih dan penyehatan lingkungan serta kebijakan anggaran (WASH) bersama pemerintah – Pokja PKP di balai Praja komplek kantor Bupati Sintang, Senin (20/11/2023).

“Isu air harus dimasukkan dalam RPJP Sintang tahun 2045. Beberapa desa di Sintang sudah mulai mengalami kesulitan akses air. Hal ini perlu menjadi perhatian semua pihak. Diingatkan kembali masih banyak tugas untuk mewujudkan visi misi pemimpin daerah dan tujuan SDGs yang ke 6,” papar Kartiyus.

Sementara itu, Margareta Siregar,S.P.,M.A.P selaku manager Wahana Visi Indonesia AP Sintang menyampaikan bahwa Isu terkait air dan sanitasi merupakan hak dasar yang harus dipenuhi. Pada kesempatan ini dilakukan pemaparan program upaya penyediaan air bersih dan sanitasi di desanya oleh 3 kepala desa, dari 10 desa yang ikut dalam diskusi ini.

“Hal ini juga merupakan isu prioritas di tingkat nasional. Akan ada sharing dari 3 desa yang melakukan praktik baik terkait upaya pemenuhan kebutuhan air dan sanitasi bagi warganya. Harapannya melalui diskusi ini bisa diperoleh pembelajaran baru bersama. Sehingga mendapat inspirasi bisa untuk dipraktikkan di daerah masing-masing,” terang Margareta Siregar

“selain sejumlah desa perwakilan dari beberapa kecamatan yang ada itu hadir dan memberikan tanggapan pada sesi pula sejumlah pejabat teknis yang mengurus kelompok Kerja (Pokja) yang berkaitan dengan perumahan dan kawasan pemukiman (PKP)”tambah Margareta Siregar

“Kami menemukan bahwa ada beberapa wilayah di Sintang juga belum terbiasa mengolah air minum. Selain itu, tantangan kedepan, terkait akses air yaitu keberadaan air bersih akan semakin sulit salah satunya karna adanya climated changes, “ ungkap Margareta Siregar lagi. (RILIS PROKOPIM)

Comments are closed.