Hindari Konflik, Kaban Kesbangpol Sintang Minta Masyarakat Rendah Hati

Selimin Staf Ahli Bupati Sintang Berikan Pengarahan Pada FGD Manajemen Konflik di BKPM Polres Sintang
25/11/2022
Buka Lokakarya Lintas Sektoral di My Home, Ini Kata Melkianus Wabup Sintang
29/11/2022

Hindari Konflik, Kaban Kesbangpol Sintang Minta Masyarakat Rendah Hati

Sintang-www.beritasintang.com-Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sintang menjadi narasumber pada kegiatan  Focus Group Discussion Manajemen Penanganan Konflik Secara Kolaboratif di Balai Kemitraan Polres Sintang pada Kamis, 24 November 2022. Kegiatan tersebut dibuka oleh Bupati Sintang yang diwakili oleh Selimin, SE, M. Si Staf Ahli Bupati Sintang Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Keuangan. Focus Group Discussion Manajemen Penanganan Konflik Secara Kolaboratif tersebut diselenggarakan oleh Polres Sintang, diikuti oleh anggota Forkopimda, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemkab Sintang, tokoh agama, tokoh masyarakat, mahasiswa dan organisasi masyarakat.

Pada FGD tersebut ada tiga orang narasumber yakni  Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sintang, Dansat  Brimob Polda Kalimantan Barat Kombes Pol Muhammad Guntur dan Rektor Universitas Kapuas Dr. Antonius, S.Hut, MP.

Kusnidar Kaban Kesbangpol menyampaikan konflik di tengah masyarakat, tidak gampang untuk dipulihkan. “maka harus kita cegah secara bersama-sama. Kita ini beragam dan keberagaman ini bisa disatukan, jika masyarakat bisa dan mau memiliki sikap rendah hati. Orang yang rendah hati, akan bisa menghargai keberagaman dan perbedaan. Tetapi persatuan tidak bisa dijaga ketika ketika orang rendah diri. Kita memiliki 300 organisasi masyarakat di Kabupaten Sintang. Dan banyak ormas tidak percaya diri dan rendah diri. Maka ormas ini terus kita bina, agar kelompok mayoritas dan minoritas harus percaya diri” terang Kusnidar

“ketika ada kelompok yang merasa minoritas, mereka harus percaya diri bahwa ada kelompok mayoritas yang akan melindungi. Kelompok mayoritas juga harus percaya diri bahwa mereka akan melindungi kelompok minoritas. Kalau itu dibangun, maka upaya pencegahan akan semakin mudah”terang Kusnidar

Dansat  Brimob Polda Kalimantan Barat Kombes Pol Muhammad Guntur menyampaikan kata kunci dalam menyelesaikan konflik adalah kolaboratif. “Kalbar ini memiliki potensi konflik yang cukup tinggi. Kalbar banyak investasi masuk dan memiliki beragam etnis. Polda Kalbar mencatat ada 125 potensi konflik di Kalimantan Barat dan salah satunya yang paling tinggi adalah konflik dengan investasi perkebunan. Potensi itu harus kita kelola dengan baik dengan sering-sering bertemu seperti ini” beber Kombes Pol Muhammad Guntur

“Maka harus kita jaga dengan baik. Pemkab Sintang harus terdepan dalam menyelesaikan konflik. TNI dan Polri hanya mendukung dan membantu saja. Kita memang harus bersama-sama dan berkolaborasi dalam menangani konflik” terang Kombes Pol Muhammad Guntur

“Saya sudah berdinas di Korps Brimob sudah 23 tahun, pernah menjadi Kapolres Palopo selama 2 tahun dan Kapolres Wajo selama 1 tahun. Saya sudah keliling Indonesia. Saya pernah bertugas di Aceh, Poso, Maluku, Papua dan Kalbar” terang Kombes Pol Muhammad Guntur

Rektor Universitas Kapuas Dr. Antonius, S.Hut, MP menyampaikan bahwa konflik itu merugikan, mengganggu aktivitas dan pembangunan.

“aman itu nyaman. Ketika aman, kita tidak akan was-was lagi. Tetapi kalau tidak aman, kita merasa waspada dan was-was. Keamanan dan kedamaian itu harus diupayakan secara pribadi antar pribadi. Kita sendiri dan semua menyadari pentingnya menjaga keamanan dan kenyamanan daerah kita” terang  Antonius

“dalam mengatasi konflik, kita harus mengutamakan nilai kemanusiaan dan hak asasi manusia. Itu harus dijadikan prinsip. Lepas dari kepentingan dan tidak memihak. Tetapi yang paling utama adalah pencegahan konflik” tambah Antonius

 

Comments are closed.