Sintang-www.beritasintang.com-Wakil Bupati Sintang, Melkianus, S. Sos, meninjau/mengunjungi rumah warga yang tergenang air akibat luapan air parit pasca di guyur hujan tadi malam, di samping Hotel Emerald, Jl. MT. Haryono Sintang, Selasa pagi, 23 Agustus 2022.
Tampak juga, Anggota DPRD Kab. Sintang, Drs. H. Senen Maryono, M. Si, Sekdis Perkim Kab. Sintang, Camat Sintang dan instansi terkait lainnya.
Organisasi Trash Hero menyatakan kota Sintang sedang mengalami krisis drainase sehingga rentan terhadap banjir. Salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut menurut trash hero adalah perilaku membuang sampah sembarangan di Sintang yang masih tinggi sehingga dapat menyebabkan saluran-saluran pembuangan air menjadi tersumbat.
Soal drainase yang buru ini ditanggapi oleh Organisasi Trash Hero yang diwakili oleh Frista Wibawa atau akrab disapa Kipli ini menyatakan dirinya dan rekannya sering kali mengedukasi masyarakat tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya bahkan menurut Kipli Ia dan teman-temannya bersama-sama memungut sampah untuk kemudian dibuang ke tempat sampah dengan harapan masyarakat menjadi teredukasi untuk membuang sampah pada tempatnya.
“Biasanya kita ditiap weekend selalu mengedukasi masyarakat untuk clean up, kita mengumpul sampah di ruang publik kemudian kita buang sekalian mengedukasi. Kita juga berkolaborasi dengan komunitas kampung inggris, jadi setelah kegiatan les bahasa inggris untuk anak-anak kita langsung ke lapangan untuk clean up,” kata Kipli.
Secara keanggotaan dan kelembagaan menurut Kipli, trash hero masih aktif hanya saja saat ini dirinya sedang belum berani mengajak rekan-rekannya untuk melakukan kegiatan clean up karena pandemi yang masih meningkat di Kabupaten Sintang. Kipli pun mengapresiasi jika memang ada wacana pemerintah daerah Kabupaten Sintang untuk membangun sodetan dalam mengantisipasi banjir
Banyaknya wilayah yang tergenang banjir saat terjadi hujan di kota Sintang, menjadi sorotan Anggota DPRD Sintang. Wakil rakyat menyebut kondisi tersebut disebabkan banyaknya permukiman yang tidak memiliki drainase.
Anggota DPRD Kabupaten Sintang Welbertus mengatakan berdasarkan fakta di lapangan ketika hujan turun seperti diwilayah lintas melawi, jalan Panti Asuhan serta depan SMKK menjadi langganan banjir ketika hujan datang.
“Saya meminta apa yang terjadi saat ini harus menjadi perhatian pemda Sintang, karena banjir yang ada saat ini memang cukup menggangu aktivitas masyarakat,”kata Welbertus pada media ini beberapa hari yang lalu.
Politisi Moncong Putih ini meminta pemerintah kabupaten (Pemkab) Sintang untuk melakukan normalisasi drainase yang ada di seluruh wilayah Sintang sebab menurutnya pengelolaan drainase di ibukota kabupaten ini, masih kurang tertata dengan baik.
“Menyangkut drainase ini tidak bisa bicara setengah-setengah, karena merupakan satu kesatuan yang prosesnya dari hulu hingga ke hilir. Apalagi Sintang digadang-gadang menjadi ibukota propinsi diwilayah timur Kalbar. Jadi penataan kotannya harus bagus ,”jelasnya.
Ditambahkannya, banjir bisa saja terjadi jika salah satu koneksi drainase tidak baik. Apabila hanya melalui satu saluran, otomatis menyebabkan volume air meningkat, hingga terjadinya banjir.
“Pemerintah melalui instansi terkait harus memiliki master plan drainase yang baik sebab bagaimanapun juga apabila sudah tertata dengan baik maka akan mencerminkan kota yang bebas dari banjir,”tukasnya.
Abun salah satu warga Baning Kota mengatakan, jalan dari samping LP menuju Jalan Cadika saat ini hampir tidak bisa dilakui oleh kendaraan roda empat.
“Saat ini untuk kendaraan roda dua susah utuk lewat jalan itu sementara untuk roda empat hampir tidak bisa lewat lagi, ini diakibatkan jalan tersebut sudah rusak parah karena drainase tidak berpungsi” ucap Abn.
Lanjut Abun, selain kendaraan tidak bisa lewat lagi, jika hujan turun maka ada rumah warga yang terendam banjir.Abun berharap kepada pemerintah kabupaten sintang, kiranya dapat memperhatikan jalan maupun drainase tersebut