ICMI Sintang Bertekad Dirikan Perguruan Tinggi di Kawasan Timur Kalbar

Puspawaja Gelar Pemilihan Pengurus, Dibuka Bupati Sintang
18/03/2019
Kunjungi Kayan Hilir, Askiman Buka Kegiatan 02SN-FLS2N Tingkat SMP Se-Kecamatan Kayan Hilir Tahun 20
21/03/2019

Wacana dan agenda pembentukan Provinsi Kapuas Raya (PKR) sebagai pemekaran dari Provinsi Kalimantan Barat, terus bergulir dan saat ini semakin menguat karena mendapat dukungan riil dari Bapak Gubernir Kalimantan Barat. Kondisi ini menginsiprasi ICMI Organisasi Daerah Kabupaten Sintang untuk ikut serta berkontribusi dengan melakukan kajian tentang pendirian perguruan tinggi negeri (PTN) di wilayah calon PKR. Apalagi disadari secara obyektif, PTN menjadi salah satu kebutuhan paking dasar bagi masyarakat wilayah timur Kalimantan Barat (Kabupaten Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu) dalam menyonsong bonus demografi di tahun 2030 serta merespon revolusi industri 4.0. Bahkan secara faktual, terlihat suatu masalah yang serius yakni indikator angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi di Kalimantan Barat hanya 29,98 persen, menjadi yang paling rendah diantara semua Propinsi yang ada di Pulau Kalimantan.

Dibanding Provonsi Kalimantan Utara sebagai Provinsi termuda, Provinsi Kalbar berada di bawah karena APK Provinsi Kaltar sudah mencapai 24,35 persen.

Yang menjadi fokus kajian pendirian/pembentukan PTN di wilayah PKR ini yaitu: Pertama; Apakah pendirian PTN di wilayah PKR sudah sangat layak dilihat faktor-faktor strategis wilayah yang ada? Kedua; Bagaimana pola yang paling tepat dalam pendirin PTN di wilayah PKR Ketiga; Apakah jenis perguruan tinggi yang paling tepat sesuai dengan kebutuhan wilayah di cakupan wilayah PKR? Keempat; Apakah fakultan, jurusan dan program studi yang dianggap relevan di PTN wilayah PKR? Dengan menjawab berbagai pertanyaan tersebut, akan dapat disusun suatu opsi kebijakan pembentukan PTN di wilayah PKR.  Lebih jauh lagi, tersediannya bahan dasar untuk melakukan studi kelayanan pendirian PTN di wilayah PKR oleh Pemerintah.

Kajian yang dilakukan pada awal bulan Februari -pertengahan Maret 2019 ini, menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan yang dipakai adalah analisis, dukumenter dan analisis keputusan serta pengelolaan data secara deskriptik kualitatif dan kuantitatif.

Kesimpulan yang dihasilkan kajian yaitu : Pertama;  Bahwa PTN di cakupan  wilayah PKR sudah sangat layak dilihat dari aspek input dan output. Input berkaitan dengan berbagai faktor yang menjadi masukan sehingga PTN menjadi dibutuhkan untuk dihadirkan atau berdiri. Sedangkan output berhubungan dengan pemahaman setelah adannya PTN akan menghasilkan hal-hal yang bernilai positif bagi daerah. Dilihat dari persepektif input, pendirian PTN di wilayah PKR yaitu: (1) Masukan potensi SDA yang beragam, dimana PTN akan menetak tenga-tenaga ahli di berbagai bidang yang siap bekerja memanfaatkan SDA yang ada di wilayah PKR, (2) Angka Partisipasi Kasar (APK) yang hanya 20% APK PT di Kalbar sehingga perku diangkatkan. Berdirinya PTN akan dapat meningkatkan APK terutama di wilayah PKR. (3) Potensi calon mahasiswa yang besara yaitu sekitar 36 ribu calon mahasiswa. Apabila diasumsikan hanya 30% yang mampu melanjutkan ke perguruan tinggi, maka ada sekitar 12 ribu calon mahasiswa setiap tahun untuk masuk ke PTN di wilayah PKR. Angka 12 ribu ini sudah cukup bagi PTN di wilayah PKR untuk beroprasi sebagai lembaga pendidikan.  (4) Belum ada perguruan tinggi negeri (PTN), kerena faktanya hanya 10 pendidikan tinggi yang ada saat ini bersetatus PTS yang biaya kuliahnya relatif mahal dan kualitas perkuliahannya belum maksimal. Pendirian PTN di wilayah PKR menjadi suatu solusi untuk meringankan biaya kuliah dan meningkatkan mutu perkuliahan, yang dapat menjadi daya ungkit bagi kemajuan suatu daerah. (5) PKR sebagai daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal atau 3T, khususnya daerah perbatasan di 3 Kabupaten (Sanggau, Sintang, dan Kapuas Hulu) perlu diperhatikan secara khusus oleh Pemerintah Pusat. Kebijakan afirmatif bagi daerah 3T khususnya mendirikan PTN harus diterapkan. Sedangkan dari persepektif output, pendirian PTN di wilayah PKR dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) Setekah berdirinya PTN di wilayah PKR dipredeksi akan mampu meningkatkan APK yang semula hanya 20% dapat berubah menjadi 30-40%. Hal ini akan sangat positif bagi akses nasyarakat dalam menikmati pelayanan pendidikan tinggi di wilayah PKR. (2)  Hadirnya PTN di wilayah PKR juga dapat menguramgi urbanisasi pendidikan di wilayah PKR. Sebab selama ini telah terjadi urbanisasi pendidikan tinghi yang cukup siknifikan terutana ke Pulau Jawa. Dengan hadirnya PTN di wilayah PKR, maka tersedia pilihan baru bagi orang tua atau Siswa/i yang lulus SMA/SMK untuk masuk PTN yang secara jarak sangat dekat, tidak meninggalkan daerah asal dan terpenuhi minat pendidikan yang diharapkan. (3)  Dengan hadirnya PTN di wilayah PKR akan menjanjikan tersedianya stok calon-calon tenaga kerja lulusan PTN yang memiliki kemampuan baik keilmuan skill yang siap masuk ke lapangan kerja yang ada di Daerah. Dengan demikian tenaga kerja profesional akan dapat dicetak oleh PTN di wilayah PKR.(4) Hadirnya PTN di wilayah PKR akan dapat mendorong peningkatan produktifitas ekonomi daerah, karena tersedianya jumlah mutu SDM yang berpendidikan, memiliki wawasan dan skill yang dapay memanfaatkan sumber daya daerah secara optimal. (5) Hadirnya PTN di wilayah PKR pada akhirnya akan memberikan kontribusi meningkatkan daya saing daerah di cakupan PKR. Daya saing daerah sangat ditopang oleh kualitas SDM yang dominan di suatu wilayah dan hali ini karena pran dan fungsi PTN di daerah.

Kedua; Mengacu pada hasil analisis dari masing-masing opsi baik dari opsi pilihan PTN atau opsi merubah status PTS menjadi PTN,  maka opsi pilihan PTN baru merupakan pilihan yang paling menguntungkan untuk diambil. Ketiga; Pilihan jenis perguruan tinggi negeri di Telkom PKR adalah Universitas Teknologi yang substansinya membuat gabungan nuansa universitas dan Politeknik yang menerapkan konsep Universitas Enterprenership.  jenis PTN seperti ini dianggap lebih adaptif dengan potensi wilayah, perkembangan ekonomi global serta tuntunan revolusi industri 4.0 yang mulai berlangsung. Keempat; Mengenai fakultas dan program studi yang tepat di Universitas Teknologi pada wilayah cakupan provinsi Kapuas Raya (PKR) adalah 7 fakultas itu fakultas ekonomi dan bisnis, Tehknik (Pertambangan), Pertanian dan Kehutanan, FKIP, MIPA, Bahasa dan Ilmu Kesehatan.

Rekomendasi yang diajukan dalam kajian ini sebagai berikut: Pertama; Bahwa agenda memperjuangkan pembentukan TKR perlu didukung oleh upaya lain seperti upaya mendirikan perguruan tinggi negeri di wilayah cakupan PKR. Apalagi secara defcto, setiap provinsi yang ada di Indonesia saat ini memiliki satu PTN yang menjadi kebanggaan dalam upaya mengembangkan SDM di daerahnya. Oleh karena itu, kepada Gubernur Kalimantan Barat beserta para bupati dan ketua DPRD cakupan PKN harus memberikan prioritas untuk mempersiapkan pembentukan atau pendirian PTN di wilayah cakupan PKR. Upaya ini harus beriringan dengan upaya memperjuangkan pembentukan PKR. Kedua; Kajian yang telah disusun ini menjadi bahan dasar untuk melanjutkan telepon kajian yang lebih detil  dan opersional berupa studi kelayakan pendirian BTN di wilayah cakupan PKR. Pelaksanaan studi kelayakan tersebut, tentunya harus tertuang dalam rencana kerja pemerintah daerah yang dibiayai oleh APBN/APBD dengan melibatkan para ahli dan tokoh pendidikan terkait dengan substansi studi kelayakan tersebut. Ketiga; Perlu untuk diantisipasi oleh pemerintah daerah untuk menyebutkan faktor-faktor pendukung seperti lahan untuk pembangunan kampus PTN serta hal-hal teknis lainnya

 

 

Keterangan Foto : ICMI Sintang Bertekad Dirikan Perguruan Tinggi di Kawasan Timur Kalbar

Doc.Tinus Victoria

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *