Sintang-www.beritasintang.com-Wakil Bupati Sintang Sudiyanto, SH mengikuti misa bagi aparatur sipi negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang, anggota TNI, Polri, Pegawai Swasta, Pegawai Perbankan dan Pegawai lembaga keuangan yang beragama Katolik di Langkau Kita Rumah Dinas Wakil Bupati Sintang pada Jumat, 18 Juni 2021.
Wakil Bupati Sintang menyampaikan bahwa pemberian nama rumah dinas Wakil Bupati Sintang dengan Langkau Kita dengan maksud bahwa rumah ini rumah kita bersama yang bisa dimanfaatkan siapa saja untuk melaksanakan kegiatan.
“kalau mau menggunakan Langkau Kita untuk pertemuan silakan saja, gratis. Saya juga mau memanfaatkan lahan di sekitar Langkau Kita ini untuk menanam sayur-sayuran. Saya ingin konsep seluas-luasnya lahan, tetapi luas pikiran lebh penting. Saya juga bermaksud melakukan edukasi kepada siapa saja yang berkunjung ke Langkau Kita, agar bisa memanfaatkan lahan sekecil mungkin untuk bercocok tanam. Apalagi kalau punya lahan yang luas” terang Wabup Sintang
“saya ini orang kampung, jadi ingin mengajak masyarakat untuk mau bercocok tanam. Saya juga berpesan kepada para pegawai, agar senantiasa bekerja dengan baik dan menunjukan kualitas diri saat bekerja. Jangan mengandalkan pendekatan, tetapi tunjukan cara dan kualitas kerja yang baik. Teruslah menambah wawasan dan kuasai teknologi informasi” pesan Wabup Sintang.
“disaat pandemi ini juga, saya tahu ASN banyak mengalami kesulitan. Jangan sampai frustasi menghadapi kondisi ini. Justru jangan sampai ASN berdiam diri. Ayo tanam sayuran, pelihara ikan di pekarangan rumah untuk mendukung ketahanan pangan dan mengurangi beban belanja rumah tangga. Yang punya lahan di kampung, jangan ragu untuk menanam beberapa komoditas bernilai ekonomi tinggi seperti sawit, petai, jengkol dan yang lainnya.
“jangan hanya mengandalkan gaji yang kebanyakan sudah ambil kredit. Sementara kebutuhan rumah tangga semakin tinggi seperti biaya makan minum dan biaya sekolah. Mau tidak mau kita harus kreatif. Yang ada lahan, tanam saja dengan komoditas yang bernilai jual tinggi. Walaupun hasilnya tidak harus dinikmati besok lusa, tetapi itu merupakan investasi 5 sampai 6 tahun ke depan baru bisa menikmati hasilnya. Saya yakin biaya sekolah anak semakin mahal, sementara gaji tidak seberapa yang penggunaanya sudah ada untuk sehari-hari” pesan Sudiyanto.