Sintang-www.beritasintang.com-Bupati Sintang yang diwakili oleh Ulidal Muhtar, S.Sos, M.Si Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia membuka dan memberikan pengarahan pada Kegiatan Sosialisasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Pendopo Bupati Sintang pada Selasa, 14 Juni 2022.
Pada Sosialisasi yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang tersebut dihadiri oleh Kadis Pertanian dan Perkebunan Elisa Gultom, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Syarief Yasser Arafat, Ketua MUI H. Ulwan, Ketua DMI H. Senen Maryono, Anggota Forkopimda, Ormas Islam, Pengurus Masjid, Pengusaha Pemotongan Hewan, Camat, dan Anggota Satgas Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku Kabupaten Sintang.
Ulidal Muhtar Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia menyampaikan bahwa penyakit mulut dan kuku ini hanya menyerang hewan ternak yang memiliki kuku terbelah dan berkaki empat seperti kambing, sapi dan domba saja.
“Kabupaten Sintang harus melakukan antisipasi dan pencegahan penyebaran PMK ini. Kita sudah melakukan rapat beberapa kali dan terbentuklah Tim Gugus Tugas penanganan PMK ini. Saya sudah membaca beberapa bahan yang menyebutkan bahwa PMK ini penyakit yang menyerang hewan bersifat akut yang disebabkan oleh virus, penyebarannya cepat” tambah Ulidal Muhtar
“kita menghadapi Idul Adha pada 10 Juli 2022 mendatang. Saya minta Tim Gugus Tugas Kabupaten Sintang untuk intensif melakukan sosialisasi. Perhatikan dan pelajari tanda klinis pada hewan dan antisipasinya seperti apa. Di Indonesia, ada dua provinsi yang sudah terserang virus PMK. Aceh dan Jawa Timur. Jangan sampai hewan ternak dari 2 provinsi ini, kita datangkan ke Sintang.
Kadis Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang Elisa Gultom menjelaskan bahwa sudah masuk virus yang menyerang babi, kambing dan sapi di Kalimantan Barat ini.
“bisa dipastikan Sintang juga sudah ada. Di Menyumbung sudah ditemukan, namun sapinya sudah langsung dipotong sebelum hewannya mengalami sakit parah. Sudah ada ciri ciri langsung di potong. Kita tidak sempat ambil sampel, namun dari ciri ciri yang ada, sudah terkena. Melawi juga sudah terserang virus PMK. Maka kita hari ini bertemu, untuk mendalami ciri ciri ternak yang terserang virus PMK ini” terang Elisa Gultom
“saat Idul Adha sudah dekat. Kami ingin hewan yang dikurbankan adalah hewan yang sehat dan layak. Kami merasa perlu menyampaikan sosialisasi. Sehingga Idul Adha nanti lancar dan tidak terjadi kasus ternak yang terserang virus PMK. Berkaca pada pengalaman penanganan virus yang menyerang babi, peningkatan kasus justru setelah natal dan tahun baru. Penyebabnya tingginya lalu lintas ternak dari luar Sintang” terang Elisa Gultom
“maka, kami tidak ingin justru selesai Idul Adha, kasus ternak yang terserang virus PMK menjadi tinggi karena tingginya keluar masuk ternak. Maka perlu kita sosialisasikan ciri ciri ternak yang terserang virus PMK dan cara mengatasinya” terang Elisa Gultom