SINTANG – Rendahnya minat baca anak akhir- akhir ini dinilai sudah pada level memprihatinkan. Anak-anak lebih memilih bermain gadget tanpa henti. Hal ini akan memberikan dampak lebih buruk terhadap anak.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Santosa mengungkapkan bahaya yang terjadi pada anak jika sudah kecanduan benda tersebut. “Anak-anak akan menjadi kurang bergerak dan menjadikan darah dalam tubuh tidak mengalir. Artinya bisa jadi kecerdasan tidak bisa berkembang dengan baik,” terangnya, kemarin.
Santosa mengaku prihatin dengan sikap orangtua zaman sekarang yang kurang bersahabat dengan anak. Lanjutnya, perilaku orangtua yang seperti itu membuat anak akan berperilaku menyimpang.
Seperti banyak anak kabur dari keluarga ke LGBT, narkoba, geng motor dan lain sebagainya. “Terkadang orangtua justru menjadi bosnya anak. Main perintah, komando dan sering mengabaikan suara anak. Tolong hindari sikap seperti ini,” jelas Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Menurutnya, minat baca anak menurun dan memilih gadget akibat orangtua kurangnya interaksi dan tidak memberikan pilihan kepada anak.
“Tergantung orangtua harus bisa memberikan pilihan. Melarang bermain gadget tapi gak bisa memberikan pilihan lain untuk menarik minat ke hal permainan lain, ya susah,” tegasnya.
Untuk mensiasatinya, Santosa menyarankan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sintang agar mendirikan kamoung literasi. Langkah itu penting untuk dilakukan agar mereka (anak,red) kembali membaca.
“Kalau tidak salah Sintang baru ada satu ya, kampung literasi di Merah Arai, Kecamatan Kayan Hulu. Nah, ini harus diperbanyak lah,” pintanya.