Kartiyus Ajak Pelajar SDN 7 Sintang Gunakan Minyak Serei Untuk Cegah DBD

Kumpulkan OPD, Bappeda Sintang Ajak OPD Kompak Susun 16 Goals Matriks SDGs 2024 Secara Manual
10/10/2023
Turunkan Angka Stunting, Sekda Sintang Dorong Investor Ikut Jadi Sponsor
10/10/2023

Sintang-www.beritasintang.com-Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Kartiyus, S.H, M.Si didampingi Asisten  III Bidang Administraai Umum Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang  dr. Harisinto Linoh serta Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang Yustinus melakukan Kampanye  Minyak Serai Untuk Menurunkan Angka  Demam Berdara(DBD) di Kabupaten Sintang di Sekolah Dasar Negeri 7  Sintang pada Selasa 10/10/2023.

Pemkab Sintang mendorong minyak serai digunakan seluruh pelajar sebelum masuk kelas setiap paginya untuk mencegah dari gigitan nyamuk penyebab DBD.

“Kita mendorong penggunaan minyak serai, kenapa, karena sekarang DBD kasusnya masih banyak. Kita tidak ingin terkena DBD. Salah satu pencegahan bisa menggunakan minyak serai,” ujar Kartiyus.

Menurut Kartiyus, nyamuk penyebab DBD menggigit manusia pada pagi hari. Dari pukul 07.00–11.00 WIB.

Oleh sebab itu, penggunaan minyak serai pada siswa dinilai penting sebagai langkah pencegahan.

“Kalau malam, nyamuk DBD ndak gigit. Nyamuk hutan yang gigit malam hari,” katanya.

Oleh sebab itu, Pemkab Sintang mendorong Kepala sekolah untuk gencar menggunakan minyak serai kepada para siswa sebelum masuk kelas.

“Kedepan kepsek setiap pagi anak-anak dagang kasih minyak serai. Tangan dan kakinya. Mudah mudahan tidak ada lagi kasus DBD,” jelasnya.

Selain penggunaan minyak serai, Kartiyus juga mendorong seluruh sekolah dan masyarakat menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk.

Hal ini dinilai sangat penting sebagai langkah pencegahan dibandingkan fogging.

“Nyamuk Dengoe ini dia bertelurnya di air bersih. Kalau nyamuk hang bikin JE di air kotor. Sarang nyamuk diberantas. Di bak mandi dilihat, ada gak jentik, biasakan dikasih abate. Bisa minta ke puskemas. Jangan sampai nyamuk berkembang. Kalau cuma fogging ndak busa ngatasi. Lebih baik mencegah karena korban jiwa 8,” imbau Kartiyus. (RILIS PROKOPIM)

 

 

Comments are closed.