SINTANG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang Nekodimus meyakini periode kedua Joko Widodo menjadi presiden Republik Indonesia, pembangunan kawasan perbatasan tetap diprioritaskan.
“Saya yakin dengan program Jokowi membangun perbatasan. Termasuk di Kabupaten Sintang,” kata Nekodimus, belum lama ini.
Keyakinan Nekodimus bukannya tanpa alasan. Mengingat, jalan parelel perbatasan di Kabupaten Sintang pembukaanya sudah selesai. Sekarang ini sedang menuju peningkatan.
“Kalau kita lihat dari batas Sanggau tepatnya di Sedaun menuju Senaning (Kecamatan Ketungau Hulu, Sintang) sampai batas Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu, dikerjakan terus proses peningkatannya. Jembatannya pun sedang dibangun. Kemudian dibeberapa titik sudah ditingkatkan dengan pengaspalan,” bebernya.
Meski pengaspalan jalan paralel dilakukan disejumlah spot-spot tertentu saja, politisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini menilai di zaman pemerintahan Jokowi inilah kawasan perbatasan betul-betul dibangun. “Khusus di perbatasan Sintang-Malaysia, pembangunan infratsruktur dizaman Jokowi lah yang lumayan,” katanya.
Sebagai orang yang pernah berprofesi sebagai kontraktor sejak tahun 2012 silam, sambung Nekodimus, dirinya melihat betul bagaimana kondisi infrastruktur perbatasan saat itu yang sangat memprihatinkan.
“Sekarang, jauh lebih maju dibanding dulu. Baik itu jalan-jalan utama. Maupun jalan sirip itu sudah dibangun. Jalan-jalan sirip itu banyak dibangun melalui Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Termasuk pembangunan sarana air bersih dan listrik. Apalagi saat ini infrastruktur pendukung Pos Lintas Batas Negara (PLBN) juga mulai dibangun saat ini,” ucapnya.
Ia mengatakan, pembangunan PLBN di Desa Sungai Kelik Kecamatan Ketungau Hulu, memberikan harapan besar untuk membuka keterisolasian daerah perbatasan. “Kalau PLBN dibangun, dapat dipastikan jalan akan diaspal. Saya yakin, dari Sintang-Senaning-Sungai Kelik akan diaspal dan jadi fokus pembangunan nasional,” pungkasnya.