Infrastruktur Jalan di 14 Kecamatan Sintang Masih Rusak, Ini Solusi yang Ditawarkan Dewan

Dewan Imbau Percepat Pembangunan Proyek Fisik
04/11/2019
CSR Perusahaan Belum Optimal Dirasakan Masyarakat
04/11/2019

Nekodimus

SINTANG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Nekodimus mengatakan bahwa keluhan mengenai jalan rusak selalu disampaikan masyarakat dimanapun daerahnya.

“Yang saya tahu, bukan hanya daerah pemilihan (dapil) yang mengeluhkan soal jalan rusak. Saya ini kan keliling Sintang. Di Ketungau dan dimanapun, kondisi infrastruktur jalan kurang lebih. Dan keluhannya sama,” kata Nekodimus saat ditemui di gedung DPRD Sintang belum lama ini.

Mestinya kedepan, kata politisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), prioritas anggaran pembangunan jalan harus lebih besar. “Kalau tidak dianggarkan dengan dana besar, bagaimana kita bisa membangun jalan berkualitas? Nah, kualitas jalan sangat ditentukan oleh anggaran,” nilai Nekodimus.

Ia kemudian menceritakan pengalaman dirinya saat menjadi kontraktor. Menurutnya, untuk membangun 1 kilometer jalan aspal, memerlukan dana paling tidak Rp 3 miliar. “Kalau menggunakan cor beton, anggaran tentu lebih besar. Tergantung mutunya seperti apa. Kan, mutu minimal K250,” bebernya.

Jika anggaran sesuai, tentu daya tahan jalan lebih lama. Karena, kelas jalan dengan beban muatan harus seimbang.
“Tapi persaoalan sekarang, jalan yang dibangun tidak sesuai. Kelas jalan dengan beban jalan tidak seimbang. Beban jalan hanya 5 ton. Sedangkan beban angkutan 8-10 ton. Ya, makin hancur jalannya,” kata Nekodimus.

Dengan banyaknya jalan di Kabupaten Sintang yang dilewati perkebunan sawit, kata Nekodimus, beban muatannya tentu sangat tinggi. Sementara jalan yang masih berupa tanah merupakan Kelas C.

“Otomatis kalau musim hujan jelas bermasalah. Inilah yang harus kita atasi dengan anggaran yang berkualitas. Agar pembangunan jalan berkualitas pula,” pungkasnya.

Comments are closed.